Miris! Limbah Medis B3 Hanya Ditumpuk di Lahan Milik Warga Mojoagung Jombang

JOMBANG, SINERGI PAPERS - Gunungan Limbah Medis yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), serta tumpukan sampah pembuangan RS PKU ditemukan di lahan warga Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Limbah Medis yang diduga milik RS PKU Mojoagung, tersebut harus ditangani lebih seksama dan memiliki tempat pembuangan sampah tersendiri.

Limbah Medis tersebut tidak boleh dicampur dengan limbah warga lainnya. Namun, Limbah Medis tersebut ditemukan bercampur dengan sampah rumah tangga, milik warga dan sampah pasien rumah sakit. 

Baca Juga: Tim Labfor Polda Jatim Temukan 3 Jenis Bahan di Lokasi Ledakan Petasan di Blitar

Sampah rumah tangga, atau sampah pasien RS PKU Mojoagung dan beberapa Limbah Medis tersebut disimpan di lahan milik salah seorang warga setempat, inisial YT.

Saat dikonfirmasi, pemilik lahan YT tidak ada di tempat lokasi penampungan pembuangan Limbah Medis pasien rumah sakit PKU Mojoagung.

Di lokasi pembuangan, terlihat jelas ada Limbah Medis seperti botol infus, botol alkohol, suntikan, dan lainnya. Lahan tersebut berdekatan dengan rumah pemilik lahan dan berdekatan langsung dengan permukiman rumah warga.

Namun demikian, istri pemilik lahan U memberikan keterangan tentang keberadaan Limbah Medis yang ditampung di belakang rumahnya itu.

"Saya tidak tahu apa-apa, ini merupakan pekerjaan suami saya. Kalau di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sudah tidak muat, mau tidak mau kami harus membawanya pulang,"ungkap istri YT.

YT pun mengaku, jika Limbah Medis di kebunnya tersebut bahaya dan dapat berdampak pada kesehatan. 

Baca Juga: Forkopimda Jatim Tinjau Lokasi Ledakan Petasan di Blitar

"Saya sering mengingatkan suami saya untuk segera membuangnya, tetapi kalau sudah Limbah Medis yang menumpuk seperti ini, bagaimana caranya? Kami mengambil botol bekas pasien untuk dijual menjadi rongsokan,"ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi pembuangan, Limbah Medis yang tercecer di tempat penampungan bercampur dengan sampah pasien, seperti bekas infus, botol obat, suntikan, sarung tangan, dan penutup rambut dokter atau perawat.